Sabtu, Juni 01, 2024

Sejarah Dolok Malea (15): Gunung Berapi Dolok Sorik Marapi di Mandailing; Gunung Lubuk Raya, Utara, Gunung Kulabu, Selatan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dolok Malea di blog ini Klik Disini

Dua diantara gunung di Sumatra yang merupakan rangkaian Bukit Barisan yang masih aktif hingga sekarang adalah gunung Sorik Marapi di Mandailing dan gunung Merapi di Agam. Nama kedua gunung berapi ini sama-sama menyandang nama Marapi/Merapi. Bagaimana dengan gunung Kulabu di selatan? Gunung Kulabu tidak aktif seperti halnya gunung Lubuk Raya di utara. Namun gunung Sibual-buali dekat gunung Lubuk Raya masih tetap mengepulkan asap dari kawahnya.  


Sorik Marapi adalah sebuah gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Batang Gadis, secara administratif berada di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal. Sorik Marapi merupakan gunung berapi aktif yang berketinggian 2.145 meter. Di puncaknya terdapat sebuah danau vulkanik. Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak tujuh kali. Masing-masing pada tahun 1830, 1879, 1892, 1893, 1917, 1970, 1986 dan terakhir pada tahun 1987. Pada letusan terakhir, Sorik Marapi memuntahkan debu dan lahar panas yang mengalir sampai ke Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat. Gunung Sorik Marapi adalah salah satu gunung yang masuk dalam kategori aktif normal, oleh karena itu gunung ini terus diamati aktivitasnya. Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Sorik Marapi terletak di Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Dari Tahun 2013 di sekitaran gunung Sorik Marapi sedang dilakukan proyek Raksasa oleh PT SMGP/OTP Sorik Marapi yaitu proyek pemanfaatan energi panas bumi. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah gunung berapi Dolok Sorik Marapi di Mandailing? Seperti disebut di atas gunung Sorik Marapi adalah gunung berapi yang masih aktif. Bagaimana denagan gunung Lubuk Raya di utara dan gunung Kulabu di selatan? Lalu bagaimana sejarah gunung berapi Dolok Sorik Marapi di Mandailing? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Gunung Berapi Dolok Sorik Marapi di Mandailing; Gunung Lubuk Raya di Utara, Gunung Kulabu di Selatan

Seberapa penting sejarah gunung Sorik Marapi? Tentu saja tidak hanya berbicara tentang sejarah geografis, geologi dan vulkanik. Gunung Sorik Marapi tepat berada di sisi barat wilayah Mandailing, yang memisahkan lembah Mandailing dengan wilayah pantai barat Sumatra (di sisi timur gunung Dolok Malea, yang misahkan lembah dengan dataran rendah Padang Lawas).


Nama gunung (Sorik) Marapi dan nama gunung Loeboe (Raja) di Angkola Mandailing, nama gunung Merapi dan gunung Lawoe di Jawa. Nama gunung Marapi dan Lembah Selo di Agam, gunung Merapi dan lembah Sello di Jawa. Gunung Merapi, gunung Lawu dan lembah Sello berdekatan di Jawa.

Pada tahun 1911 Dinas Kepurbakalaan menyusun daftar benda-benda kepurbakalaan yang ditemukan di Jawa dan Sumatra. Benda tersebut berupa inskripsi (prasasti) dan bentuk patung atau sejenis. Sebagian benda-benda tersebut disimpan di museum Batavia. Dalam daftar juga terdapat benda kepurbakalaan yang ditemukan di gunung Sorik Marapi (lihat Rapporten van de Commissie in Nederlandsch-Indië voor Oudheidkundig Onderzoek op Java en Madoera,1911).


Benda-benda berasal dari Sorik Marapi diberi nomor sebagai berikut: 199, 200, 261, 269, 327. 328, 375, 376. Jumlah tersebut tidak sedikit. Namun seperti apa bentuknya tidak terinformasikan. Dalam daftar ini tidak ada daftar dari Siabu dan Padang Lawas. Mengapa? Dalam daftar yang berasal dari Sumatra aantara lain dalah Loeboek Toea dari Baros. Besar kemungkinan daftar ini merupakan inskiripsi dan benda yang terawal ditemukan di Jawa dan Sumatra.  Kapan dari Padang Lawas?

Keberadaan benda kepurbakalaan yang ditemukan di wilayah Sorik Marapi menunjukkan sudah ada peradaban yang terbentuk di masa lalu di wilayah Mandailing. Namun dimana benda-benda itu ditemukan di wilayah Sorik Marapi tidak terinformasikan. Beberap tahun kemudian Dinas Kepurbakalaan membuat deskripsi singkat dari berbagai hal terkait kepurbakalaan di berbagai tempat.


Oudheidkundig verslag, 1914: ‘71. Sorik Marapi. Empat tiang batu bertulis, tiga pastinya, satu mungkin berasal dari gunung ini; satu bertarih 1194 atau 1294. Keempatnya kini disimpan di Museum di Batavia. Selanjutnya di bagian atas terdapat tiga kuburan dari batu bata merah, dua diantaranya telah hilang ke dalam kawah, sedangkan di kuburan ketiga ditemukan guci tanah liat panggang berwarna kuning kecokelatan, kini disimpan di Museum di Batavia’.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Gunung Lubuk Raya di Utara, Gunung Kulabu di Selatan: Wilayah Budaya Angkola dan Mandailing

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar: