Rabu, Juni 05, 2024

Sejarah Dolok Malea (19): Huta Malintang di Lereng Gunung Dolok Malea; Nama Gunung Malintang Batas Ulu Pungkut- Ujung Gading


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dolok Malea di blog ini Klik Disini

Nama Malintang terdapat di berbagai tempat. Nama Huta Malintang (Julu) di Mandailing kini menjadi nama kecamatan (Bukit Malintang). Ada huta Malintang lalu apakah ada nama gunung Bukit Malintang. Yang jelas ada nama gunung Malintang di wilayah Ulu Pungkut (hulu sungai Batang Gadis). Kini di kecamatan Bukit Malintang sedang dibangun bandara di desa Sidojadi.


Bukit Malintang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Kecamatan terdiri dari desa-desa Bange, Bange Nauli, Huta Bangun, Huta Bangun Jae, Janji Matogu, Lambou Darul Ihsan, Malintang, Malintang Jae, Malintang Julu, Pasar Baru Malintang dan Sidojadi. Sementara itu Ulu Pungkut kini adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Kecamatan Ulu Pungkit terdiri dari kelurahan Huta Godang dan desa-desa Alahan Kae, Habincaran, Huta Padang Up, Huta Rimbaru Up, Muara Saladi, Patahajang, Simpang Banyak Jae, Simpang Banyak Julu, Simpang Duhu Lombang, Simpang Duku Dolok, Simpang Pining dan Tolang. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah nama Huta Malintang di lereng gunung Dolok Malea? Seperti disebut di atas ada nama Huta Malintang dan juga ada nama Gunung Malintang. Nama Gunung Malintang di batas wilayah Ulu Pungkut dan wilayah Ujung Gading. Lalu bagaimana sejarah nama Huta Malintang di lereng gunung Dolok Malea? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Nama Huta Malintang di Lereng Gunung Dolok Malea; Gunung Malintang di Batas Ulu Pungkut dan Ujung Gading

Nama Malintang tidak hanya nama gunung, juga nama tempat. Nama kampong Goegoek Malintang paling tidak sudah terinformasikan pada tahun 1838 (lihat Bredasche courant, 29-08-1838). Kampong Goegoek Malintang adalah salah satu pos militer Pemerintah Hindia Belanda dalam perang Padri. Lalu sejak kapan nama kampong Hoeta Malintang terinformasikan?


Di pulau Jawa juga ada nama Malintang sebagai nama tempat Beting Malintang di wilayah Maronda (lihat Tijdschrift voor Neerland's Indie, 1852). Nama tempat Napal Melintang juga ditemukan di Bengkoeloe (lihat Nieuw Amsterdamsch handels- en effectenblad, 16-07-1858).

Nama Malintang tampaknya nama yang umum yang mengindikasikan nama geografis. Jung Huhn dalam laporannya menyebut nama kampong Malintang yang berada diantara wilayah Tëlo (Taloe) dan wilayah Natal (lihat Java, zijne gedaante, zijn plantentooi en inwendige bouw, 1853-1854). Sebagaimana diketahui Jung Huhn telah memulai pemetaan geologi di wilayah Batak sejak 1840. Dalam peta yang dipublikasikan tahun 1852 diidentifikasi nama kampong Malintang Djoeloe yang berada di sisi kiri jalan dari Hoeta Siantar, Mompang Djoeloe hingga Siaboe.


Malintang sebagai nama gunung terinformasikan pada tahun 1861 (lihat Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie, 1861). Disebutkan sungai Batang Gadis berhulu dekat gunung Malintang di Pakantan. Nama gunung disebut Malintang diduga merujuk nama kampong Malintang. Lalu dimana kampong Malintang itu pada masa kini?

Nama Malintang sebagai nama gunung tentu saja menjadi penting, karena menjadi nama geografis yang penting. Nama gunung Malintang berada di Pakantan. Lalu apakah ada hubungan antara nama Gunung Malintang dengan nama kampong Malintang Djoeloe? Yang jelas gunung Malintang adalah hulu dan Malintang Djoeloe adalah hilir sungai Batang Gadis.


Di wilayah Malintang juga disebut terdapat tempat pemukiman orang Loeboe (lihat Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 13-08-1873). Tempat lainnya yang disebut berada di Goenoeng Toea, Goenoeng Baringin dan Pidoli Lombang. Mereka memiliki bahasa sendiri yang merupakan pergerseran bahasa campuran bahasa Batak dan bahasa Melayu. Populasi orang Loeboe dicatat sebanyak 2497 jiwa. Menurut legenda, orang Loeboe terikat dengan keluarga kerajaan Siantar karena tugas sebagai pelayan. 'Tidak ada klarifikasi lain yang bisa diberikan mengenai asal usul aslinya daripada mungkin berasal dari Pantai Timur. Tidak diketahui secara tepat bagaimana mereka disebut dengan nama Loeboe, tetapi loeboe dalam bahasa Melayu diartikan sebagai lembah.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Gunung Malintang di Batas Ulu Pungkut dan Ujung Gading: Wilayah Adat Mandailing

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar: