*Untuk melihat semua artikel Sejarah Pantai Timur Sumatra di blog ini Klik Disini
Jika
data tertulis tidak ada atau sangat minim, untuk memahami sejarah masa lalu
atau zaman kuno, mulailah dari wilayah dimana terdapat populasi yang menetap
dan sumber-sumber ekonomi yang penting dalam bentuk produk zaman kuno. Untuk
merelasikan sejarah setempat (in-situ) dengan wilayah yang lebih luas,
perhatikanlah fungsi sungai-sungai besar yang dapat dinavigasi. Dalam hal ini,
perdagangan (pertukaran produk) melalui sungai menjadi mudah mengapa kemudian
muncul sejumlah kampong/kota di hilir sungai hingga ke muara di pesisir.
Aek Kanopan adalah ibu kota dari kabupaten Labuhanbatu Utara. Secara administratif, Aek Kanopan adalah sebuah kelurahan yang berada di kecamatan Kualuh Hulu. Berdasarkan data BPS tahun 2021 penduduk Aek Kanopan umumnya Batak Toba (38%), kemudian disusul Jawa 35%, Minangkabau 10% dan Melayu 4%. Kabupaten Labuhan Batu Utara sendiri merupakan pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu tahun 2008. Di Tanjung Pasir, pernah menjadi pusat Kesultanan Kualuh. Sebutan Labuhan Batu bermula tahun 1862 angkatan laut Hindia Belanda di hulu Labuhan Bilik membangun tempat pendaratan kapal dari batu beton. Lambat laun, tempat ini berkembang menjadi kampung besar yang diberi nama "Pelabuhan Batu" lalu sebutannya menjadi "Labuhan Batu". Nama Labuhan Batu menjadi nama wilayah. Sebelum kemerdekaan Indonesia, di wilayah Kabupaten Labuhan Batu terdapat 4 kesultanan, yaitu: Kota Pinang yang berkedudukan di Kota Pinang; Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir; Bilah berkedudukan di Negeri Lama; Panai berkedudukan di Labuhan Bilik (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Tanjung Pasir, Gunting Saga dan Bandar di daerah aliran sungai Kualuh berhulu di Toba? Seperti disebut di atas, untuk memahami sejarah lama hingga jauh ke zaman kuno mulailah mempelahari daerah aliran sungai untuk lebih memahami hubungan antara pesisir/pantai dan pedalaman/pegunungan termasuk sejarah Kerajaan Kualuh. Lalu bagaimana sejarah Tanjung Pasir, Gunting Saga dan Bandar di daerah aliran sungai Kualuh berhulu di Toba? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.