|
Residen Lampung pertama: Abdul Abbas dan Gele Harun |
Mr. Abdul Abbas adalah
residen pertama Lampung. Mr. Abdul Abbas dikudeta di Lampung ketika masih
menjabat sebagai Residen. Mr. Abdul Abbas lalu digantikan oleh Badril Munir. Namun
dalam perkembangannya, tokoh-tokoh Lampung mengoreksinya dengan mengangkat Gele
Harun sebagai residen baru menggantikan residen yang lama Rukadi Wiryoharjo.
Mr. Abdul Abbas dan Mr. Gele
Harun adalah dua ahli hukum, pemimpin republik yang selalu setia terhadap
penduduk Lampung. Meski mereka berdua bukan asli Lampung, tetapi kepedulian
mereka terhadap penduduk Lampung tidak ada yang menandinginya sekalipun tokoh asli
Lampung sendiri. Oleh karenanya penduduk Lampung seharusnya mengapresiasi kedua
tokoh ini. Jika keduanya bukan ‘wong kito’ Lampung, lantas siapa kedua ahli
hukum ini? Mari kita lacak!.
Mr. Abdul Abbas, Anggota PPKI
Tidak ada orang Lampung yang
menjadi anggota BPUPKI, tetapi ada orang Tapanuli yang menjadi anggota PPKI. Mr.
Abdul Abbas adalah anggota PPKI yang menyampaikan berita kemerdekaan RI yang
kemudian diangkat menjadi Residen Lampung. Orang Lampung sendiri tidak terlalu
mengenal siapa Abdul Abbas dan darimana asalnya, orang Lampung sendiri hanya
mengenal Abdul Abbas pernah sebagai Ketua Shu Sangi Kai Lampung di jaman
penduduk Jepang.
Setelah lulus kuliah rechtshoogeschool (sekolah tinggi hukum), Abdul
Abbas tidak pulang kampong tetapi lebih memilih berprofesi sebagai pengacara dan berkiprah di Tandjoeng Karang
(Lampong)
Mr. Gele Harun, Anak Dr. Harun Al Rasjid
Pada tahun 1938, Gele Harun
baru pulang studi sekolah hukum di Leiden. Gele Harun membuka kantor pengacara
di Tanjung Karang. Mr. Abdul Abbas dan Mr. Gelen Harun adalah dua pengacara
pemberani di Lampung di era colonial Belanda.
Mr. Abdul Abbas dan Mr. Gele Harun, Dua Tokoh Republik
yang Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan
Abdul Abbas dan Gele Harun
adalah asal Padang Sidempuan. Abdul Abbas lahir di Medan tahun 1906 dan Gele
Harun lahir di Sibolga tahun 1910. Ayah Abdul Abbas, kelahiran Sipirok bernama
Mangaradja Siregar yang memulai karir sebagai djaksa di Sibolga lalu
dipindahkan ke Medan. Sedangkan ayah Gele Harun, kelahiran Padang Sidempuan,
lulusan docter djawa school (1903) yang
memulai karir di Padang, kemudian di Sibolga lalu pindah ke Lampung.