Menara air Medab (1930) |
NV. Waterleiding-Maatschappij Ajer
Beresih
Namanya
berbau lokal tetapi perusahaan yang mengoperasikannya berada di Amsterdam.
Perusahaan ini muncul karena melihat kebutuhan air bersih di Medan semakin
meningkat. Sistem air bersih yang selama ini dikelola oleh Deli Mij (untuk
kalangan sendiri dan terbatas). Deli Mij (yang dalam hal ini Deli Spoor) akan
terbantu dengan kehadiran NV. Waterleiding-Maatschappij.
Kehadiran perusahan air bersih Waterleiding-Maatschappij
Ajer Beresih muncul kali pertama di surat kabar Algemeen Handelsblad, 14-04-1906
yang terbit di Batavia dalam sebuah iklan pendek: Waterleiding-Maatschappij “Ajer
Beresih”.
Iklan pertama (lgemeen Handelsblad, 14-04-1906) |
Penjualan ke Publik
Tiga jenis layanan umum Ajer Beresih |
Rancang bangun menara air |
Menara Air Selesai Dibangun
NV. Waterleiding-Maatschappij
‘Ajer Beresih’ yang didirikan di Amsterdam tahun 1905 telah menyelesaikan semua
tahapan pekerjaan infrastrturnya. Pekerjaan terakhir dari infrastruktur
waterleiding ini adalah menara air yang berfungsi sebagai reservoir untuk
menampung pasokan air dari Sibolangit dan mendistribusikan air ke rumah-rumah
atau bangunan-bangunan sebagai pelanggan. Pekerjaan terakhir dari kegiatan
infrastruktur ini dilakukan oleh Mr. Polis (pendahulunya adalah Mr. Sehadee dan
Boshuyer.
Menara air selesai |
Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 12-01-1909: The Water Tower Medan kini telaj selesai yang airnya dipasok dari jauh, air ini langsung dari sumbernya, dan sekarang di Medan berdiri menara air. Seorang wartawan dari Sumatera Post telah mengunjungi menara memberi laporan yang sangat luas dan menarik: Semua dalam semua, kami sekarang hanya dalam tiga tahun sebuah pekerjaan yang sangat baik. Almarhum Boshuyer adalah pemimpin proyek pertama untuk penyediaan air, yang kemudian telah diubah dan ditambahkan oleh Mr. Sehadee, kemudian selesai dan dieksekusi oleh Mr. Polis. Adopsi dari sebuah proyek baru, biaya konstruksi sekitar dua kali lipat dan sekarang sisa pekerjaan menara dibutuhkan hanya masalah kecil setengah ton (biaya seluruh air sekitar 8 ton.). Tahun lalu pekerjaan menari air dimulai, substruktur beton, yaitu 4 meter.dalamnya ke tanah dan memiliki berat 1,7 juta kilo, yang merupakan seperempat lebih dari bobot seluruh tower, menari tangki telah diisi, itu sudah selesai pada Januari ini. Tangki memiliki diameter 14 meter dan tinggi 9 meter; ujung atas cekungan adalah 39 meter di atas tanah. Ini mungkin berisi sekitar 1200 M3 air’Pipa Saluran Air Kedua
Dalam
perkembangannya, permintaan air bersih terus meningkat. Untuk itu dibangun lagi
pipa kedua dari Roema Soemboel. Pembangunan ini untuk memenuhi permintaan selusin
perusahaan di hulu Deli dan Langkat (De Sumatra post, 30-01-1914).
Waterleiding-Maatschappij Ajer Beresih juga telah melakukan kerjasama dengan
Senembah Mij dalam bentuk partnership yang mana seperti menjadi kebutuhannya
dan sisanya untuk dialirkan ke Serdang. Sumber air dari Brastagi ini juga akan
memasok untuk villa-villa. Selain itu juga untuk memasok air ke desa-desa dekat
Kabadjahe dengan biaya pembangunan f20.000 agar mengurangi beban para istri yang
mengambil air di pancuran dengan tangga bamboo yang jaraknya cukup jauh.
De Sumatra post, 01-12-1914: ‘Waterleiding-Maatschappij
Ajer Beresih juga melakukan cara lain untuk memenuhi kebutuhan air dengan tekni
bor ait artesis yang dalamnya 100 meter. Hal ini dilakukan di Rampah kemudian
ke Bandar Chalipah dan Tandjoeng Bringin’.
Usulan Akuisisi di Dewan Kota
Istalasi jaringan di dalam kota |
.
Kemiringan jalur pipa saluran air |
Medan sangat beruntung berada di tempat yang rendah
dan sumber air bersih tidak terlalu jauh dan berada di ketinggian tertentu di Roemah
Soemboel dekat Sibolangit. Keuntungan alamiah tersebut membuat pekerjaan
sipilnya juga tidak mengalami kesulitan berarti. Dengan kemiringan yang cukup
dari Sibolangit ke Medan di satu sisi dengan sendirinya aliran air bergerak
secara alamiah (tanpa pompa) dan di sisi lain tekanan yang ditimbulkan aliran
air dapat menggerakkan air mencapai puncak watertoren di Medan.
Jaringan saluran air di hilir dan di hulu (1919) |
Diakuisisi oleh Pemerintah Kota
Isu akuisisi
ini semakin menguat setelah membaca laporan detail tentang jaringan
waterleiding yang selama ini diusahakan Waterleiding-Maatschappij Ajer Beresih.
Selama hampir 15 tahun perusahaan tidak terlibat dalam fasilitas social . Suatu
komite yang dibentuk sebagaimana dilaporkan De Sumatra post, 24-05-1922 bahwa warga
kota memiliki kepentingan besar untuk memiliki pasokan air di wilayah hukum ke
dalam tangan mereka sendiri. Dalam hal ini pemenuhan kebutuhan sosial harus
lebih dikedepankan untuk melawan borjuis.
tugas
sosial 'membawa air dari ‘Ayer Beresih’ ke kampong-kampong asli dikaitkan untuk mempromosikan perumahan
rakyat. Sekarang sudah waktunya pemerintah kota untuk melindungi pasokan air
buat warga. Akhir 1925 manajemen baru harus diperkenalkan.
Watertoren, salah satu landmark kota Medan doeloe |
Anggota dewan (gemeenteraad) pada
waktu yang terbilang vocal adalah Radja Goenoeng dan Abdullah Lebis. Kajamoeddin
Harahao gelar Radja Goenoeng (mantan guru dan penelik sekolah di Medan) adalah
anggota dewan pribumi pertama sejak 1918. Posisinya kemudian digantikan oleh
Abdullah Lubis seorang editor Pewarta Deli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar