*Untuk melihat semua artikel Sejarah Budaya dalam blog ini Klik Disini
Ada bahasa Batak, ada aksara Batak, ada
sebutan bilangan Batak, lantas apakah ada lambang bilangan Batak? Dalam sejarah
Batak, tidak terinformasikan lambang bilangan Batak. Lambang bilangan Batak
yang ditemukan di internet yang sekarang, diduga adalah suatu kreasi pada masa
ini saja. Jadi, bagaimana duduk persoalannya? Apakah benar-benar ada lambang bilangan
Batak?
Lambang bilangan adalah simbol atau notasi berupa angka yang digunakan untuk menyatakan suatu bilangan. Contoh lambang bilangan adalah angka 1, 2, dan 5, yang mewakili konsep banyaknya anggota suatu himpunan. Bilangan: Merupakan konsep abstrak yang menyatakan suatu kuantitas atau jumlah. Lambang Bilangan (Angka): Adalah simbol visual, seperti "1" atau "2", yang digunakan untuk menuliskan atau melambangkan bilangan tersebut. Nama Bilangan: Seratus delapan puluh dua. Lambang Bilangan: 182. Tujuan dan Fungsi Lambang Bilangan: Untuk menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu; Mempermudah proses penjumlahan, pengurangan, dan perhitungan lainnya; Sebagai bagian dari sistem bahasa matematika untuk menyampaikan informasi secara terstruktur; Digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk nomor alamat, kamar, atau nomor telepon. Jumlah angka dalam lambang bilangan menunjukkan nilai tempatnya. Angka paling kanan adalah satuan, sebelahnya adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: Angka 7 adalah satuan, angka 1 adalah puluhan, sehingga lambang bilangan tersebut dibaca 17. Contoh: Angka 4 adalah satuan, 2 adalah puluhan, dan 1 adalah ratusan, sehingga dibaca 124 (AI Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah sebutan bilangan di Tanah Batak? Seperti disebut di atas ada bahasa Batak, ada aksara Batak dan ada sebutan bilangan Batak, namun bagaimana dengan lambang bilangan Batak? Yang jelas pernah terinformasikan lambang bilangan dalam aksara Batak, tetapi itu bukan lambing bilangan Batak? Lalu bagaimana sejarah sebutan bilangan di Tanah Batak? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.