*Untuk melihat semua artikel Sejarah Budaya dalam blog ini Klik Disini
Kata "Tur" (طور) dalam bahasa Arab
berarti "bukit" atau "gunung". Kata ini digunakan dalam
Al-Qur'an, misalnya pada surah At-Tur (surah ke-52), yang dinamakan demikian
karena terdapat kata tersebut pada ayat pertamanya. "At-Tur" merujuk
pada bukit Sinai, tempat Nabi Musa menerima Taurat dari Allah SWT. Kata
"ina" dalam bahasa Arab, biasanya merujuk pada kata إنّ (inna) yang
berarti "sesungguhnya," "memang," atau "pasti"
ketika digunakan sendiri sebagai huruf penekanan. Ketika digabungkan dengan
kata ganti orang lain, misalnya menjadi إنّا (inna), artinya menjadi
"sesungguhnya kami" atau "sesungguhnya kita".
Kata Rūḥ (روح) dalam bahasa Arab berarti roh atau nyawa, yaitu unsur non-materi penyebab kehidupan yang ada dalam jasad manusia, serta memiliki makna lain seperti angin, Jibril, wahyu, dan pertolongan Allah, bergantung pada konteks penggunaannya. Kata "kafura" (atau kāfūr) dalam bahasa Arab merujuk pada kapur barus. Ini adalah zat padat berwarna putih yang harum dan digunakan sebagai campuran minuman di surga dalam Al-Qur'an, serta dalam pengafanan jenazah. Kata Adat dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Arab, yaitu kata adah (عادة) yang berarti kebiasaan, tradisi, atau praktek yang berulang-ulang dan menjadi lumrah dalam suatu masyarakat. Kata ini juga sinonim dengan kata Arab urf (عرف), yang berarti sesuatu yang telah diketahui atau diterima oleh banyak orang. Kata "bata" dalam bahasa Arab berarti tahan, kuat, atau berani dalam konteks sifat atau tindakan. Makna ini sering kali terkait dengan ketahanan atau keberanian yang berasal dari kepercayaan, sehingga juga bisa diartikan sebagai "iman" atau "keyakinan" (AI Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah tor Ina di pantai barat Sumatra dan tur Sinai di semenanjung Sinai? Seperti disebut di atas, ada sejumlah kata yang mirip (secara toponomy) antara bahasa Batak dan bahasa Arab. Apakah ada penjelasannya? Lalu bagaimana sejarah tor Ina di pantai barat Sumatra dan tur Sinai di semenanjung Sinai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja. Dalam hal ini saya bukanlah penulis sejarah, melainkan hanya sekadar untuk menyampaikan apa yang menjadi fakta (kejadian yang benar pernah terjadi) dan data tertulis yang telah tercatat dalam dokumen sejarah.
Tor Ina di Sumatra dan Tur Sinai di Semenanjung Sinai; Kemiripan Bahasa Batak dan Bahasa-Bahasa di Arab
Tunggu deskripsi lengkapnya
Kemiripan Bahasa Batak dan Bahasa-Bahasa di Arab: Navigasi Pelayaran Perdagangan Sejak Zaman Kuno
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar