*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini
*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini
Artikel sebelum ini telah coba melacak sejarah awal marga. Seperti disebut bahwa marga juga terkait dengan adat. Adat memiliki pengertian yang lebih luas. Namun jika adat dikaitkan dengan marga maka adat dalihan na tolu akan muncul sebagai inti budaya (core culture). Oleh karena itu adat dalam hal ini adalah aspek kehidupan penduduk Angkola Mandailing yang dihubungkan dengan konsep (social system) adat dalihan na tolu.
Lantas bagaimana sejarah adat dalihan na tolu di Angkola Mandailing? Seperti disebut di atas, adat dalihan na tolu secara umum hanya ditemukan pada penduduk Angkola, Mandailing, Silindung, Toba, Simalungun, Karo dan Pakpak. Lalu sejak kapan praktek adat dalihan na tolu di Angkola Mandailing? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Adat Dalihan Na Tolu: Mora, Kahanggi dan Anak Boru
Tunggu deskripsi lengkapnya
Apakah Ada Konsep Adat Dalihan Na Tolu di Wilayah Lain?
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar