*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini
*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini
Apalah artinya pemakaman tua pada generasi masa kini pada ini hari? Tidak ada yang peduli. Penduduk sekitar (pemakaman tua) hanya memandang situs-situs tersebut sebagai masa lampau. Kuburan tua dalam wujud gunungan tanah atau pagar dengan papan batu andesit tua sepi sendiri. Kuburan-kuburan tua itu semakin sepi karena letaknya di atas bukit atau di tengah hutan belantara. Tidak seorang pun sengaja mengunjungi, kecuali generasi sekarang yang memiliki bidang keilmuan sejarah atau benda-benda kepurbakalaan (arkeologi). Lewat mereka ini, sesungguhnya kita pada masa ini mengetahui apa yang pernah terjadi pada masa lampau bahkan di zaman kuno di sekitar pukuburan.
Lantas bagaimana sejarah pemakaman tua atau kuburan zaman kuno di Tapanuli Bagian Sekatan? Diantara yang sudah hilang karena ‘mengongkal holi’ tentu masih banyak yang ada, tapi entah dimana. Apakah itu tidak menjadi urusan dinas kebudayaan atau kepurbakalaan? Okelah itu satu hal. Hal yang lain ingin diperhatikan dalam hal ini adalah apa yang bisa dipelajari dari kegiatan-kegiatan dari rekan para arkeolog dalam ekskavasi kuburan tua atau kuburan kuno. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Memahami permulaan itu dapat dipelajari pada makam-makam tua atau kuburan-kuburan kuno. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe yang dalam hal ini makam kuno.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Makam-Makam Kuno
Pada tahun 1843 Le Clereq yang ikut mendapingi Jenderal von Gagern, utusan Radja Belanda bersama Gubernur Province Sumatra’s Westkust mengunjungi wilayah (afdeeling) Angkola dan Mandailing, membuat beberapa lukisan. Salah satu lukisan tersebut berjudul Makam Raja-Raja di Siaboe. Dalam lukisan itu, memang tidak terinformasikan tentang siapa yang dimakamkan, kapan dan kedudkannya apa di masa lampau. Satu-satunya informasi yang ada pada lukisan itu hanya lah penyataan yang menjadi judul lukisan ‘makam raja-raja dari zaman kuno’.
Sebelum ada alat potret, lukisan adalah alam perekam. Ajudan Jenderal van Gagern, Letnan Le Clere1, seorang tentara profesional asal Prancis itu yang bisa melukis menjadi kerja rangkap sebagai ‘tukang potret’ dengan melukis. Masih tentang gambaran tentang makam tua sebuah foto makam tua di Sipirok yang dibuat pada tahun 1895. Foto ini menggambarkan kondisi yang lebih jelas di atas makam kuno. Tentu saja saat itu, tidak hanya penduduk Siabu, penduduk Sipirok juga beragama Islam, namun gambaran pada dua makam itu keberadaan patung menjadi penanda bahwa kuburan di Sipirok juga adalah makam kuno.
Pada makam kuno Sipirok, wujud patung-patungnya tampak lebih jelas bentuk dan ukuran. Ada juga patung kuda yang ditanggangi orang. Pada dua nisan yang ada tampak ada pahatan yang mencerminkan ukiran motif Angkola. Pola nisan menggambarkan dua bentuk tanduk (kerbau). Ada juga tampak, namun tidak begitu jelas semacam tombak dengan mata tompak ke atas. Pada bagian pagar makam dan pagar bangunan makam tidak hanya mengindikasikan bentuk pagar juga polanya. Informasi itu juga harus diartikan sebagai data sejarah tentang arsitektur bangunan. Pada tiang bangunan maka juga tampaknya ada pahatan.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sebaran Makam-Makam Kuno di Tapanuli Bagian Selatan
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar