Kota
Padang Sidempuan pada dasarnya bukanlah kota yang bersifat homogen, tetapi
lebih mencerminkan heterogenitas. Meski bersifat heterogen, proporsi terbesar penduduk
adalah etnik Angkola. Hasil Sensus Penduduk 2010, persentase etnik Angkola di
Kota Padang Sidempuan sebesar 44.8 persen. Etnik Mandailing berada pada urutan
kedua sebesar 20.1 persen, lalu diikuti oleh etnik Toba sebesar 14.5 persen. Tiga
sub etnik ini secara keseluruhan sebesar 79.4 persen.
Komposisi penduduk yang heterogenitas juga
terlihat di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Etnik Angkola di Kabupaten
Tapanuli Selatan sebesar 60.1 persen, lalu diikuti oleh etnik Toba sebesar 14.7
persen dan disusul etnik Mandailing sebesar 7.4 persen. Sementara itu di
Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan di Kabupaten Padang Lawas Utara
(Paluta) komposisi penduduk tampak lebih homogen. Kabupaten Mandailing Natal
homogentitas etnik Mandailing; Kabupaten Padang Lawas Utara homogenitas etnik
Angkola. Di Kabupaten Padang Lawas sendiri terlihat perimbangan antara etnik
Angkola dan etnik Mandailing.
Etnik Mandailing dominan di Kabupaten Mandailing Natal.
Etnik Toba dominan di Kabupaten Tapanuli Utara. Di Kabupaten Mandailing Natal
terdapat sebesar 77.7 persen etnik Mandailing, 2.6 persen etnik Toba dan hanya
0.5 persen etnik Angkola. Sementara di Kabupaten Tapanuli Utara terdapat
sebesar 96.5 persen etnik Toba, 0.2 persen etnik Angkola dan 0.1 persen etnik
Mandailing. Selain etnik Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal yang cukup
signifikan jumlahnya adalah etnik Jawa (7.2 persen), etnik Pesisir (4.2
persen), etnik Melayu (2.6 persen), Ulu (1.5 persen), etnik Tapanuli/Sibolga
(1.2 persen) dan etnik Nias (1.0 persen). Sedangkan di Kabupaten Tapanuli
Utara, selain etnik Toba yang cukup signifikan jumlahnya (lebih dari 0.2
persen) adalah etnik Jawa (0.8 persen), etnik Melayu Deli (0.4 persen), etnik
Nias (0.4 persen) dan etnik Simalungun (0.3 persen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar