*Untuk melihat semua artikel Tokoh Tabagsel Masa Kini dalam blog ini Klik Disini
Kolonel Inf. Syamsul Rizal Harahap kini menjabat di Kodam XII/Tanjungpura. Sebelumnya dia menjabat sebagai Danrem 052/Wijayakrama Jakarta dan pernah menjabat di Badan Intelijen Strategis (Bais). Sementara Kombes Pol. Drs Marsauli Siregar, SH kini menjadi Dir Reskrim Polda Sulteng. Sebelumnya menjabat sebagai Wadir Reskrim. Sebelumnya beliau adalah Kasat I Reskrim Polda Bali dan sebelumnya sebagai Kapolres Klungkung, Bali (pangkat AKBP).
Syamsul Rizal Harahap dan Marsauli Siregar adalah dua alumni SMA Negeri 1 Padang Sidempuan (sama-sama lulus tahun 1980). Mereka berdua diterima di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1980, yang mana Syamsul Rizal memilih Akabri-AD dan Marsauli memilih Akabri-Pol. Setelah lulus, Marsauli ditugaskan pertamakali di Kapolresta Bogor sebagai Kasat Serse.
***
AKABRI adalah sebuah institusi yang menyatukan fungsi pendidikan militer dan pendidikan kepolisian. Pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sebelumnya, masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki akademi sendiri-sendiri.
- Tahun 1961 dibentuk Akademi Militer Nasional sebagai gabungan ATEKAD Bandung dan AMN Magelang.
- Sekolah Angkatan Kepolisian RI dibentuk pada 10 Juli 1959. Kemudian sekolah ini berubah menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) pada tanggal 1 Oktober 1965. Selanjutnya pada tanggal 16 Desember 1966, AAK diubah menjadi AKABRI bagian Kepolisian
Pada tanggal 28 Januari 1985, AKABRI Kepolisian berubah menjadi Akademi Kepolisian setelah AKABRI bagian dialihkan kembali kepada angkatan masing-masing, Hal ini didasarkan pada Instruksi Presiden No.2 tahun 99 sebagai langkah kebijaksanaan dalam rangka pemisahan Polri dari ABRI.
- Pada tanggal 28 Januari 1985, AKABRI Kepolisian berubah menjadi Akademi Kepolisian
- Pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akademi Militer (Akmil).
Selanjutnya pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian AKABRI berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL dan AAU. Pada 10 April 1999 Akpol dinyatakan mandiri serta teknis administrasi juga lepas dari Mako Akademi TNI.
***
Beberapa tahun sebelum Syamsul Rizal dan Marsauli diterima di AKABRI, ada satu tokuh kita yang cukup penting yang telah lebih dahulu menamatkan pendidikan di akademi tersebut. Beliau adalah Brigjen Pol Saud Usman Nasution yang kini menjabat sebagai sahlisosbud Kapolri. Saut Usman adalah alumni SMA Negeri 2 Padang Sidempuan yang lulus tahun 1977 dan diterima di AKABRI bagian kepolisian tahun 1977.
Saud Usman Nasution sebelumnya adalah Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri. Karirnya mulai menonjol dan dikenal publik secara luas ketika beliau menjabat Kepala Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Posisi ini ditempatinya setelah sebelumnya dia telah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror yang pada masa itu pangkatnya masih Kombes Pol.
***
Dua orang yang disebut pertama cukup terkenal di masa lalu. Ketika kami (saya dan teman-teman) masih smp kelas 2 sering melihat Syamsul Rizal memimpin upacara setiap hari Senin di SMA Negeri 1. Kebetulan SMA Negeri 1 dengan SMP Negeri 3 bertetangga. Nama Syamsul Rizal masa itu sangat ‘ngetop’ karena beliau juga adalah alumni SMP Negeri 3. Kami mengenalnya karena guru olahraga kami di smp sering bercerita tentang Syamsul Rizal.
Hanya pada fase inilah saya mengenal nama Syamsul Rizal yang menjadi tokoh kita kali ini. Sementara nama Marsauli baru saya kenal namanya ketika dia bertugas sebagai Kasat Serse di Kapolresta Bogor sekitar tahun 1983-1984. Waktu itu, Panitia Halal Bi Halal Masyarakat Tapanuli Selatan di Bogor yang biasanya pelaksananya adalah Panitia yang dibentuk Pengurus Imatapsel Bogor menugaskan kami anggota untuk mengumpulkan dana dari para keluarga Tapanuli Bagian Selatan yang berada di Bogor.
Dalam acara pengumpulan dana ini, saya mendapat daftar yang salah satunya untuk menghubungi (keluarga) Marsauli Siregar. Karena rumahnya cukup jauh dari tempat tinggal saya maka saya berinisiatif untuk menghubunginya di Kapolresta Bogor. Dari sinilah saya mengenal nama abang Marsauli ini. Saya tahu berapa rupiah jumlah sumbangannya, tapi tentu saja tidak perlu saya beritahu di sini. Bukan begitu, Bang. Selamat bertugas. (Akhir Matua Harahap).
Urutan Kepangkatan TNI dan Polri
| |||||||
No
|
TNI
|
Polri
| |||||
Perwira Tinggi
| |||||||
1
|
Jenderal*
|
Jend.
|
Jenderal Polisi
|
Jend. Pol
| |||
2
|
Letnan Jenderal*
|
Letjen
|
Komisaris Jendral Polisi
|
Komjen Pol
| |||
3
|
Mayor Jenderal*
|
Mayjen
|
Inspektur Jenderal Polisi
|
Irjen Pol
| |||
4
|
Brigadir Jenderal*
|
Brigjen
|
Brigadir Jenderal Polisi
|
Brigjen Pol
| |||
Perwira Menengah
| |||||||
5
|
Kolonel
|
Kol.
|
Komisaris Besar Polisi
|
Kombes Pol
| |||
6
|
Letnan Kolonel
|
Letkol
|
Ajun Komisaris Besar Polisi
|
AKBP
| |||
7
|
Mayor
|
May.
|
Komisaris Polisi
|
Kompol
| |||
Perwira Pertama
| |||||||
8
|
Kapten
|
Kapt.
|
Ajun Komisaris Polisi
|
AKP
| |||
9
|
Letnan Satu
|
Lettu
|
Inspektur Polisi Satu
|
Iptu
| |||
10
|
Letnan Dua
|
Letda
|
Inspektur Polisi Dua
|
Ipda
| |||
Bintara Tinggi
| |||||||
11
|
Pembantu Letnan Satu
|
Peltu
|
Ajun Inspektur Polisi Satu
|
Aiptu
| |||
12
|
Pembantu Letnan Dua
|
Pelda
|
Ajun Inspektur Polisi Dua
|
Aipda
| |||
Bintara
| |||||||
13
|
Sersan Mayor
|
Serma
|
Brigadir Polisi Kepala
|
Bripka
| |||
14
|
Sersan Kepala
|
Serka
|
Brigadir Polisi
|
Brippol
| |||
15
|
Sersan Satu
|
Sertu
|
Brigadir Polisi Satu
|
Briptu
| |||
16
|
Sersan Dua
|
Serda
|
Brigadir Polisi Dua
|
Bripda
| |||
Tamtama
| |||||||
17
|
Kopral Kepala
|
Kopka
|
Ajun Brigadir Polisi
|
Abrippol
| |||
18
|
Kopral Satu
|
Koptu
|
Ajun Brigadir Polisi Satu
|
Abriptu
| |||
19
|
Kopral Dua
|
Kopda
|
Ajun Brigadir Polisi Dua
|
Abripda
| |||
20
|
Prajurit Kepala
|
Praka
|
Bhayangkara Kepala
|
Bharaka
| |||
21
|
Prajurit Satu
|
Pratu
|
Bhayangkara Satu
|
Bharatu
| |||
22
|
Prajurit Dua
|
Prada
|
Bhayangkara Dua
|
Bharada
| |||
Catatan:
| |||||||
*Perbedaan TNI : AD, AL dan AU
|
** Di Indonesia hanya ada tiga Jendral Besar yang tercatat dalam sejarah, yaitu: Soedirman, Soeharto dan A.H. Nasution.
| ||||||
TNI-AD
|
TNI-AL
|
TNI-AU
| |||||
Jenderal
|
Laksamana Laut
|
Marsekal
| |||||
Letnan Jenderal
|
Laksamana Madya
|
Marsekal Madya
| |||||
Mayor Jenderal
|
Laksamana Muda
|
Marsekal Muda
| |||||
Brigadir Jenderal
|
Laksamana Pertama
|
Marsekal Pertama
| |||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar