HIS
Hollands Inlandsche School
(HIS) di Padang Sidempuan (sekitar 1936-1939) |
MULO
Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang Sidempuan (sekitar 1936-1939) |
Kweekschool
Kweekschool adalah salah satu jenjang pendidikan
resmi untuk menjadi guru pada zaman Hindia Belanda dengan pengantar Bahasa
Belanda. Kweekschool adalah salah satu sistem pendidikan di zaman Hindia
Belanda, terdiri atas HIK (Holandse Indische Kweekschool) atau sekolah guru
bantu yang ada di semua kabupaten dan HKS (Hoogere Kweek School) atau sekolah
guru atas yang ada di Jakarta,Medan, Bandung, dan Semarang.
Pendidikan guru ini mula-mula
diselenggarakan di Ambon pada 1834. Sekolah serupa diselenggarakan oleh zending
di Minahasa pada 1852. Untuk memenuhi kebutuhan guru pada sekolah-sekolah dasar
dibuka sekolah pendidikan guru negeri pertama di Nusantara pada 1852 di
Surakarta. Setelah pendirian sekolah guru di Surakarta berturut-turut didirikan
sekolah sejenis di Bukittinggi pada 1856, Tanobato (Tapanuli Selatan) pada 1864
(ditutup pada 1874), Tondano pada 1873, Ambon pada 1874, Probolinggo pada 1875,
Banjarmasin pada 1875, Makassar pada 1876, dan Padang Sidempuan *Tapanuli
Selatan) pada 1879.
Jenis sekolah ini mengalami pasang surut
karena adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan
sehingga beberapa sekolah ditutup dengan alasan penghematan keuangan negara.
Kweekscool yang ditutup terletak di Magelang dan Tondano pada 1875, Padang
Sidempuan (1891), Banjarmasin (1893), dan Makassar (1895).
***
Di huta (desa) Tanobato tahun 1862
didirikan sekolah guru (Kweekschool) yang dikelola Willem Iskandar.
Murid-muridnya selain penduduk Mandailing/Natal juga berasal dari semua penjuru
utamanya Angkola/Sipirok dan Padang Bolak/Padang Lawas. Alumni sekolah ini
menjadi agen perubahan di Tapanuli Selatan khususnya di Padang Sidempuan. Para
alumni ini menjadi pemimpin lokal, guru dan bahkan pengarang. Sebagian mereka
(alumni) inilah yang menjadi guru-guru pendidikan 'ala barat' di sekolah-sekolah
rakyat di Padang Sidempuan. Pada tahun 1874 Kweekschool Tanobato ditutup,
alasan utamanya karena akan dibangun sekolah guru yang lebih baik di Padang
Sidempuan yang juga menjadi pusat studi dari kebudayaan daerah.
Kweekschool Padang Sidempuan ini akhirnya
direalisasikan pada tahun 1874. Sekolah guru ini mewisuda muridnya yang pertama
tahun 1884. Salah satu guru yang terkenal di Kweekschool Padang Sidempuan
adalah Charles Adriaan van Ophuysen (1882-1890). Guru Belanda ini menjadi
direktur sekolah guru Kweekschool Padang Sidempuan (1885-1890). van Ophuysen
ini kelak menjadi ahli Bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia.
Seorang alumni Kweekschool Padang Sidempuan, Rajiun Harahap gelar Sutan
Casayangan Soripada, yang lahir di Batunadua pada tahun 1874, kemudian menjadi
asisten van Ophuysen dalam mata kuliah Bahasa Melayu di Universiteit Leiden.
Rajiun Harahap gelar Sutan Casayangan Soripada, adalah penggagas Indische
Vereeniging tanggal 25 Oktober 1908 di Leiden. Organisasi ini menjadi cikal
bakal Perhimpoenan Indonesia di Eropa. Kweekschool Padang Sidempuan berkembang
pesat dan menghasilkan alumni yang banyak, sebagian sebagai guru dan sebagian
yang lain menjadi pengarang, wartawan, pemimpin dan karyawan perusahaan
perkebunan, pegawai pemerintahan Belanda (Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap)
Sumber:
Teks (Wikipedia.com dan akhirmh.blogspot.com)
Foto (KITLV.NL)
Lihat juga:
- Sejarah Tata Ruang Padang Sidempuan: Suatu Esai Sosial-Ekonomi Kota di Masa ‘Doeloe’ Menuju Kota Masa Depan.
- Surat Kabar di Padang Sidempuan ‘Tempo Doeloe’ dan Lahirnya Tokoh-Tokoh Pers Nasional dari Tapanuli Bagian Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar