Kamis, Juli 15, 2021

Sejarah Peradaban Kuno (73):Orang Angkola Mandailing di Luar Negeri; Sejak Navigasi Pelayaran Perdagangan hingga Studi Eropa

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini

Sejarah kerap berulang. Itu disebut siklus sejarah, bagai gelombang laut. Sejarah peradaban juga begitu. Berjaya kemudian menurun bahkan hingga titik nadir dan kemudian bangkin dan berjaya lagi lalu memudar lagi hingga menemukan kembali titik terbaik yang disebut renaisans. Demikian juga sejarah peradaban penduduk Angkola Mandailing. Seperti pada artikel-artikel sebelumnya, Kerajaan Aru di wilayah Angkola Mandailing dalam perjalanan darat atau navigasi pelayaran laut tidak hanya pernah berjaya hingga Aceh dan Jambi, juga mencapai Tiongkok dan Maluku. Namun pada era Portugis memudar. Momen bangkit penduduk Angkola Mandailing pada era Belanda tidak pada era VOC, tetapi pada era Pemerintah Hindia Belanda melalui bidang pendidikan. Willem Iskander adalah penduduk pribumi Indonesia pertama studi jauh ke Eropa di Belanda tahun 1857.

Masa renaisan di Eropa bermula dari pemisahan gereja dan negara. Pemerintah mengembangkan pendidikan, suatu pendidikan yang dibedakan dengan pendidikan di gereja. Pada fase inilah orang Eropa menemukan kembali peradabannya setelah peradaban Islam mulai menurun. Dengan peradaban baru melalui pendidikan ditemukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dalam navigasi pelayaran orang-orang Eropa dapat mencapai Hindia Timur yang membawa kemakmuran. Hal serupa itu pernah diraih oleh penduduk Angkola Mandailing di zaman kuno hingga bisa mencapai Tiongkok dan Maluku. Lalu kemudian, penduduk Angkola Mandailing setelah memudar bahkan hingga titik nadir kembali menemukan ilmu pengetahuannya melalui pendidikan modern aksara Latin yang diperkenalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dengan melalui pendidikan inilah orang Angkola Mandailing tidak hanya bersekolah ke Jawa tetapi juga jauh ke Eropa di Belanda.

Lantas bagaimana sejarah orang-orang Angkola Mandailing di Jawa dan di Belanda. Seperti disebut di atas pada zaman kuno dapat dilakukan melalui kemampuan navigasi pelayaran, lalu ketika penduduk Angkola Bangkit lagi pada era Belanda, upaya itu baru dapat dicapai setelah mengadopsi pendidikan modern aksara Latin. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Orang Angkola Mandailing di Luar Negeri: Semenanjung Malaka dan Eropa

Tunggu deskripsi lengkapnya

Orang Angkola Mandailing di Jawa Era Hindia Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar: