Rabu, Juli 21, 2021

Sejarah Peradaban Kuno (79): NKRI Harga Mati, Bagaimana di Tapanuli? Upaya Orang Angkola Mandailing Mempertahankan NKRI

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini

Apa itu NKRI? NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini bermula ketika kemerdkaan Indonesia diproklamirkan 17 Agustus 1945, itu mencakup seluruh Indonesia yang sebelumnya menjadi wilayah Pemerintah Hindia Belanda. Namun setelah perang kemerdekaan (1945-1949) pihak Belanda yang mengakui kedaulatan Indonesia tetapi menyandera wilayah barat pulau Pupua. Dalam hal ini ternyata sesuai hasil KMB, yang diakui Belanda adalah Republik Indonesia Serikat (RIS), bukan NKRI.

Perang kemerdekaan Indonesia (RI) adalah perang mengusir semua riwayt orang Belanda di Indonesia. Namun pada saat keembalinya Belanda, yang menyebabkan perang kemedekaan, sejumlah wilayah (daerah) membetuk negara sendiri yang berafiliasi dengan Belanda (NICA) seperti Pasundan dan Jawa Timur. Di Sumatra semua tetap RI kecuali Sumatra Timur dan Sumatra Selatan. Dalam kondisi inilah terjadi perundingan RI dan pihak Belanda, Keputusan yang dibuat membentuk RIS, yang artinya serikat dari wilayah RI dan negara-negara federal (Belanda). Wilayah RI dipimpin oleh Perdana Menteri Abdul Halim dan Wakil Perdana Menteri Abdul Hakim Harahap. Negara RIS itulah yang diakui Belanda terrhitung tanggal 27 Desember 1949. Namun beberapa bulan kemudian tiba-tiba ada perbedaan pendapat di wilayah (Residentie Sumatra Timur). Para Republiken yang dipimpin oleh Dr Djabangoen Harahap menggugat Pemerintah RIS (yang dipimpin Perdana Menteri RI Mohamad Hatta yang sempat bingung dengan tuntutan anak-anak Medan). Akhirnya disepakati referendum: RI atau (federal) Negara Sumatra Timur. Pihak Republiken menang. Sejak itu gelombang negara-negara federal maupun yang netral beralih (kembali) ke NKRI. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1950 Presiden RI Sokarno membubarkan RIS dan esoknya pada tanggal 18 Agustus 1950 diproklamasikan NKRI, Sejak itulah muncul ‘NKRI Harga Mati’.

Lantas bagaimana sejarah NKRI? Seperti disebut di atas, itu bermula gugutan terhadap RIS tentang satus Negara Sumatra Timur yang kemudian semua wilayah di Indonesia (kembali) NKRI. Lalu bagaimana dengan di Tapanuli? Semuanya Republiken. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

NKRI Harga Mati: RIS vs NKRI

Tunggu deskripsi lengkapnya

Upaya Mempertahankan NKRI

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar: