Selasa, Juli 20, 2021

Sejarah Peradaban Kuno (78): Proklamasi Kemerdekaan (RI - NKRI); Orang Angkola Mandailing Berjuang di Seluruh Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Peradaban Kuno di blog ini Klik Disini 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini

Sejak zaman kuno, wilayah Angkola Mandailing tidak hanya sekali dua kali diinvasi dan dianeksasi pihak asing. Yang pertama dan yang tertua oleh militer Kerajaan Chola dari India selatan. Lalu pada era Portugis, ketika Kerajaan Atjeh menyerang Kerajaan Aru. Kemudian yang terakhir oleh Kaum Padri. Masih ada lagi. Pada era kolonial oleh Pemerintah Hindia Belanda dan pemerintah pendudukan militer Jepang. Yang terakhir sekali, ketika Belanda (NICA) memasuki wilayah Indonesia, para perantau Angkola Mandailing berjuang di Jawa dan para pemimpiun lokal besama rakyat melakukan perlawanan yang tidak pernah menyerah di Tapanuli Selatan hingga akhirnya tercapai pengakuan kemerdekaan sepenuhnya.

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyeah kepada Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat. Segera para pemuda di Djakarta seperti Adam Malik [Batubara] memaksa para pemimpin Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan, Sokarrno membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Malamnya setelah mendapat teks dari Adam Malik, oleh Mochtar Lubis dibawa ke Bandung untuk disiarkan oleh penyiar Radio Bandung. Sejak malam itulah kemerrdekaan Indonesia diketahui di Jogjakarta dan Australia. Setelah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) bersidang tanggal 18 Agustus, salah satu dari tiga anggotanya Mr Abdoel Abbas Siregar diutus ke Sumatra untuk menyampaikan berita kemerdekaan Indonesia dan juga utnuk menyiapkan pemerintahan di daerah. Mr Abdoel Abbas bertugas untuk mempersiapkan KNIP sebagai pendahulu dewan (dewab sementara) di daerah yang terdiri dari tiga keresidenan di Sumatra (Utara, Tengah dan Selatan). Akan tetapi semuanya belum tuntas, Sekutu/Imggris yang akan melucuti dan mengevakuasi militer Jepang dan membebaskan para interniran Eropa, Belanda di bawah bendera NICA ikut di belakang Sekutu/Inggris. Perang dari seluruh rakyat dari seluuh rakyat Indonesia tidak terhindarkan (Perang Kemerdekaan RI).

Lantas bagaimana sejarah perjuangan orang Angkola Mandailing dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Seperti disebut di atas, orang Angkola Mandailing di Jawa aktif berjuang dan kemudian para pemimpin di wilayah Angkola Mandailing seiya-sekata. Dalam hal ini orang Angkola Mandailing berjuang dimanapun berada di seluruh wilayah Indonesia. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Republik Indonesia: Perang Kemerdekaan (1945-1949)

Tunggu deskripsi lengkapnya

NKRI: Pengakuan Kedaulatan Indonesia (1950)

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar: