*Untuk
melihat semua artikel Tokoh Tabagsel Masa Kini dalam blog ini Klik Disini
Gus Irawan Pasaribu adalah seorang yang di dalam dirinya terbentuk banyak talenta dan memiliki nilai plus di dalam karirnya. Gus Irawan yang lahir 31 Juli 1964 dan dibesarkan di Kota Padang Sidempuan saat ini menjabat sebagai Direktur Bank Sumut dan Ketua KONI Sumut. Dia tangkas dalam beberapa cabang olahraga, seperti golf, futsal, sepakbola, tenis, jetski, boling, dan renang dan juga memiliki kepemimpinan yang didukung keahlian yang baik dalam bidang manajemen dan keuangan. Semua talenta dan keahlian yang dimilikinya menjadikannya sebagai Direktur Utama Bank Sumut selama 12 tahun (2000-sekarang) dan dipercaya sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut untuk dua periode (2007-2011) dan terpilih kembali 2011-2016).
Bankir berprestasi
Karirnya dibidang perbankan terbilang mulus dan cepat. Sebagai Direktur Utama Bank Sumut ia menjadi direktur utama termuda di umur 36 tahun di bank pembangunan daerah (BPD) bahkan dirut termuda di BPD seluruh lndonesia. Karir pantastiknya dimulai ketika umur32 tahun, ia sudah dipercaya menduduki posisi struktural sebagai kepala seksi meski baru enam bulan menjadi pegawai pelaksana di bank tersebut. Saat itu, September 1990, ia tercatat sebagai kepala seksi termuda di lingkungan Bank Sumut. Dalam rentang waktu enam tahun ia sudah menduduki posisi pimpinan cabang (Kepala Bank Sumut Cabang Tebing Tinggi) tahun1996 yang tercatat sebagai pimpinan cabang termuda di lingkungan bank pembangunan daerah (BPD).
Empat tahun berikutnya, tepatnya di tahun 2000 ia ditunjuk menjadi direktur utama dan juga tercatat sebagai yang termuda selama usia Bank Sumut. Selama kepemimpinannya, Bank Sumut terangkat performanya yang menjadikan Bank Sumut dinobatkan sebagai BUMD terbaik: The Best BUMN on The Year 2010 dari 2.000-an BUMD yang ada di Indonesia. Atas semua pencapaian yang diraih oleh Bank Sumut juga mengantarkannya sebagai peraih CEO BUMD of The Year 2008 dan 2010 dari Kementerian Dalam Negeri dan majalah Business Review.
Olahragawan sejati
Prestasinya di lingkungan perbankan dan kegemarannya terhadap olahraga sejak masa remaja membuat dirinya terpilih sebagai Ketua Umum KONI sumut untuk masa dua periode. Ketika pertama kali menjadi KONI Sumut yang baru beberapa bulan kepemimpinannya, Gus Irawan sudah berhasil membawa Sumatera Utara meraih Juara Umum untuk kali pertama dalam ajang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) se–Sumatera tahun 2007 yang diadakan empat tahun sekali.
Gus Irawan Pasaribu yang mantan Ketua Umum Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Sumut (2004-2009) dan Ketua Satgasda Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Sumut (2006-2008) ini juga pernah menjadi sebagai Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tebing Tinggi 1996-2000 dan Ketua Umum PASI Sumut 2002Ð2007. Dia tidak hanya mampu memimpin organisasi olahraga secara baik, tetapi juga mampu menunjukkan dirinya sebagai penggemar olahraga yang sejati. Ia bahkan pernah meraih Juara I Bankers Idol pada Porseni Perbankan Sumut 2007, juara berbagai turnamen golf, dan runner-up Marathon 1200 CC Open pada Kejuaraan Nasional Jetski di Danau Toba 2004.
Sepakbola tarkam
Gus Irawan mampu mendaulat dirinya sebagai insan yang memulai karir perbankan dari bawah dan memelihara tradisi olahraga sejak remaja. Semua itu akhirnya berujung dengan dinobatkannya ia sebagai penerima penghargaan Piala Sang Graha Krida atas kepedulian terhadap pembinaan olahraga Sumut dari Presiden RI Megawati Soekarno Putri (2003), sebagai Tokoh Olahraga Sumut dan sebagai Tokoh Peduli Pendidikan dari PGRI Sumut tahun 2007.
Sejak remaja, Gus Irawan Pasaribu sesungguhnya sudah menunjukkan bakat di bidang olahraga, khususnya sepakbola. Ketika kami ada pelajaran olahraga di sekolah dulu (di SMP Negeri 3 Padang Sidempuan) sekitar tahun 1978, semua siswa laki-laki cenderung memilih sepak bola untuk mengisi jam pelajaran olahraga untuk bermain sepakbola di lapangan tarkam (antar kampung) yang lokasinya di perbatasan Kampung Malayu dan Kampung Marancar. Di lapangan mini yang separuhnya tanah dan licin di waktu hujan ini, Gus Irawan selalu tampak lebih piawai menggiring bola jika dibanding teman-teman yang lain. Tapi adakalanya dia melakukan kesalahan tackling yang membuat pergelangan kaki saya memar. Saya akui dia lebih jago dari saya. Mungkin karena dia lebih sering menggunakan lapangan yang sama dibanding saya--rumahnya lebih dekat ke lapangan (50 meter) sedangkan rumah saya lebih jauh (200 meter). Hanya itu yang saya tahu persis. Waktu telah memisahkan kegemaran kami untuk urusan olahraga yang satu ini: sepakbola! Tak disangka, akhirnya kami bersua juga setelah 33 tahun pada tanggal 11-9-11 di acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Masyarakat Tapanuli Bagian Selatan se-Jabodetabek di Jakarta. Selamat dan sukses, Gus.
Sumber: Dikompilasi dari berbagai media (Akhir Matua Harahap).
Baca juga:
Sumber: Dikompilasi dari berbagai media (Akhir Matua Harahap).
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar