*Untuk
melihat semua artikel Tokoh Tabagsel Masa Kini dalam blog ini Klik Disini
Mara Oloan Siregar, Ongku P. Hasibuan dan Syarlan K. Marbun adalah tiga tokoh Tapanuli Bagian Selatan pada masa ini. Ketika tokoh ini merupakan alumni SMA di Padang Sidempuan. Mereka bertiga memulai pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung. Mereka bertiga adalah sama-sama diterima di Fakultas Teknik ITB pada tahun 1977 (Angkatan 77). Mara Oloan Siregar mengambil bidang planologi (PL), Syarlan Khairuddin Marbun bidang geologi (GL) dan Ongku Parmonangan Hasibuan bidang elektro (EL).
Mara Oloan Siregar, Ongku P. Hasibuan dan Syarlan K. Marbun adalah tiga tokoh Tapanuli Bagian Selatan pada masa ini. Ketika tokoh ini merupakan alumni SMA di Padang Sidempuan. Mereka bertiga memulai pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung. Mereka bertiga adalah sama-sama diterima di Fakultas Teknik ITB pada tahun 1977 (Angkatan 77). Mara Oloan Siregar mengambil bidang planologi (PL), Syarlan Khairuddin Marbun bidang geologi (GL) dan Ongku Parmonangan Hasibuan bidang elektro (EL).
Ir. Ongku Parmonangan Hasibuan, MM.
Ongku P. Hasibuan pernah menjabat sebagai Bupati Tapanuli Selatan pada periode 2005-2010 yang lalu. Sebelum memangku jabatan bupati, beliau adalah Direktur Utama (CEO) Cegelec, sebuah perusahaan minyak multinasional. Kini, setelah tidak menjabat (tidak terpilih lagi untuk periode kedua), beliau kembali bidang pekerjaannya semula di Jakarta.
Ongku P. Hasibuan lahir di Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara, 27 November 1958. Semasa kecil Ongku bersekolah di tempat kelahirannya SDN 2 Gunung Tua, dan meneruskan ke SMP Negeri 2 Padang Sidempuan. Di kota ini pula Ongku melanjutkan pendidikan SMA Negeri 1 Padang Sidempuan hingga kelas II, kemudian pindah ke SMA Negeri XI Bandung hingga lulus SMA tahun 1976. Pada Tahun 1977 Ongku P. Hasibuan diterima di ITB.
DR. Ir. H. Mara Oloan Siregar, M.Si
Mara Oloan Siregar kini menjabat sebagai Asisten Bidang Perekonomian Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Mara Oloan telah berkarir selama lebih dari 20 tahun di lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta. Dia pernah menjabat sebagai Direktur PD Pasar Jaya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Seribu dan sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol sejak 10 Juni 2008. Sebelum berkarir di Pemda DKI Jakarta, Mara Oloan Siregar pernah bekerja sebagai wartawan Tempo tahun 1984.
Mara Oloan Siregar, lahir di Padang Sidempuan pada tanggal 8 Maret 1958. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Padang Sidempuan (1976), Mara Oloan melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik bidang Planologi (lulus 1983). Gelar Maguster Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia (1994), dan meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Administrasi dari univeristas yang sama (2004).
Ir. Syarlan Khairuddin Marbun
Syarlan Marbun lahir di Padang Sidempuan. Lulus dari SMA Negeri 2 Padang Sidempuan tahun 1976 dan melanjutkan pendidikan tinggi ke Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik bidang geologi. Kini beliau bekerja di Petronas Carigali (Kuala Lumpur, Malysia). Dia juga menjadi Anggota Majelis Pengurus IA-ITB Malaysia Periode 2007-2011.
***
Ketika mereka bertiga masih sekolah di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Padang Sidempuan, saya masih duduk di sekolah dasar (SD). Sekolah saya, SD Negeri 16 Padang Sidempuan berada di dalam satu komplek pendidikan, kebetulan bersebelahan dengan kedua SMA negeri ini. Saat itu, diantara mereka bertiga, saya hanya mengetahui nama Syarlan Marbun (satu sekolah dengan kakak saya) dan juga karena rumah kami bertetangga serta saya berteman dengan adik-adiknya.
Mara Oloan Siregar dan Ongku Hasibuan baru saya kenal namanya setelah saya lulus dari SMA Negeri 1 Padang Sidempuan. Ongku Hasibuan pernah bertemu dua kali di jalan Malabar Bogor waktu saya masih kuliah di Bogor. Kebetulan istri beliau, Mariana Lubis adalah kakak kelas saya di SMA Negeri 1 Padang Sidempuan dan di IPB Bogor. Sementara Mara Oloan Siregar pernah bertemu dua kali bertemu ketika saya presentasi hasil penelitian di PD Pasar Jaya dan mengikuti Musrembang di Pemda Jakarta Selatan. Pertemuan ketiga tidak terjadi ketika ada HBH Ikapada Jakarta padahal sudah janji, ternyata beliau sudah pulang saat saya tiba di acara. Jauh sebelumnya saya sudah mengetahui nama Mara Oloan Siregar. Istrinya, Ade Dermawan Nasution, selain kakak kelas di Bogor juga tetangga di kampung. Kini, saya bertetangga dengan anak mereka yang sulung di FEUI yang dulu pernah menjadi mahasiswa saya (Akhir Matua Harahap).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar