*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap
Sebuah Pasar di Padang Sidempuan, 1890 (Foto: KITLV.NL) |
Sebuah
‘pasar’ di Padangsidimpoean pada tahun 1890 yang menjadi cikal bakal Pasar Kota
Padang Sidempuan pada masa kini. Pasar ini diduga berada di pinggir sungai
Batang Ayumi yang lokasinya di belakang Kantor Pengadilan yang sekarang. Dengan
kata lain, ‘kampong’ yang dulunya di tahun 1870 berkembang menjadi kota kecil seiring
dengan tumbuhnya pasar.
Sebuah Pasar di Padang Sidempuan, 1923 (Foto: KITLV.NL)
|
Pasar yang dulunya berada di pinggir sungai Batang Ayumi relokasi ke pinggir Aek Sangkumpal Bonang tempat dimana pasar lama (Pasar Pajak Batu yang sekarang). Tampilan Pasar Pajak Batu atau Pasar Padang Sidempuan pada tahun1923 masih tampak sangat bersahaja.
Kebakaran di Pasar Padang Sidempuan, 1925 (Foto: KITLV.NL)
|
Pada tahun 1925 pasar lama terbakar yang menghanguskan seluruh bangunan pasar.
Pasar lama yang terbakar dibangun kembali. Tampilan pasar lama ini pada tahun 1936-1939 sudah sangat ramai. Bagian depan pasar lama ini menjadi semacam terminal bis.
Pasar Padang Sidempuan 1936 – 1939 (Foto: KITLV.NL)
|
Pasar lama dikembangkan menjadi pasar modern yang dikenal Pasar Pajak Batu. Pasar ini diintegrasikan dengan Pos Kota (Pos Polisi era colonial). Pada tahun 1970an, bagian depan pasar lama/Pasar Pajak Batu (Pos Kota) ini masih digunakan sebagai terminal bis.
Terminal
Bis (latar Pajak Batu dan Pajak Kawat, 1970-an)
|
Pasar Pajak Batu ini hingga kini masih eksis. Pada tahun 1980an terminal bis di depan Pasar Pajak Batu (Pos Kota) direlokasi ke tiga arah (Batunadua / Sitamiang, Siadabuan dan Padangmatinggi). Pada tahun 2000an halaman Psar Pajak Batu (Pos Kota) ini sudah menjadi bagian dari pos lalu lintas kota.
Pos Polisi Kota Padang Sidempuan (2000-an) |
Suasana di dalam Pajak Batu (Ilustrasi/virtueelindie.nl) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar