Minggu, Januari 08, 2012

Masakan Khas Sidempuan: Cita Rasa Para Raja-Raja di Tapanuli Bagian Selatan yang Sudah Meluas di Kota-Kota Besar dan Semakin Diakui di Dunia Kuliner Nusantara


Masakan Sidempuan, Entitas Kuliner Tapanuli Bagian Selatan

Gulai Limbat (Foto internet)
Masakan Sidempuan telah menjadi sebuah sebutan untuk nama masakan yang berasal dari Tapanuli Bagian Selatan. Sebagai sebuah entitas baru dalam kuliner Indonesia (nusantara), sudah barang tentu berbagai menu masakan dari Tapanuli Bagian Selatan dapat digabung menjadi satu nama tunggul (trade mark) yang sudah dikenal sebagai ‘Masakan Sidempuan’ (diambil dari kata Padang Sidempuan, ibukota Tapanuli Bagian Selatan di masa lalu). Sebagai entitas, maka core business Masakan Sidempuan sudah pasti selalu ditandai dengan core culture yang dicirikan atau keutamaan adanya berbagai ikan sale (asap) dan daun singkong tumbuk dalam setiap hidangan khas Masakan Sidempuan.

Semakin banyaknya rumah-rumah makan khas Tapanuli Bagian Selatan yang bermunculan di Kota Medan dalam satu dasawarsa ini telah menandai Masakan Sidempuan masuk dalam kuliner Nusantara (Indonesia) dan mengubah daftar menu special bagi warga perantauan khususnya dan pencinta masakan enak pada umumnya. Sebagai suatu masakan khas sudah tentu menjadi magnet bagi pecinta masakan dan wisatawan.  Kehadiran rumah makan/restoran Sidempuan ini di Kota Medan dengan sendirinya telah mengubah persepsi umum bahwa Masakan Padang yang selama ini menjadi ciri pemersatu selera dan kini telah mulai dilirik pada menu khas Masakan Sidempuan.  

“Dominasi rumah makan Padang di Medan berakhir”. Demikian judul feature pada harian Waspada online beberapa waktu lalu. Judul ini sudah tentu dapat menggelitik para pembaca dan: Why and How. Di dalam tulisan tersebut, kehadiran rumah makan khas Sidempuan yang menjadi sukesinya dipandang lebih mewakili, Sumatra Utara, lebih sesuai dengan selera masa kini (unik) dan tidak kontraproduktif dengan upaya kesehatan. Apa mungkin? Di dalam tulisan itu disebut alasan utamanya karena masakan Padang terlalu beresiko terhadap kesehatan karena kadar santan yang tinggi. Sementara masakan Sidempuan tidak demikian. Masakan Sidempuan, lebih bervariasi dan ‘high taste” dan juga didukung oleh berbagai ragam sayuran segar.

Identifikasi Masakan Sidempuan, sesungguhnya bukanlah sebuah racikan yang direkomendasikan oleh para chef, koki atau para sarjana tataboga, melain sebuah upaya pengungkapan ke ruang permukaan oleh para pelaku bisnis rumah makan/restoran masa kini dari suatu kearifan lokal di wilayah Tapanuli Bagian Selatan--suatu kearifan local yang telah terbukti teruji sebagai makanan pavorit para raja-raja pada masa lampau di Tapanuli Bagian Selatan.

Sebagai kearifan lokal sudah tentu bahan-bahan dasar, komposisi dan prosedur membuatnya bersumber dari kekayaan alam dari bumi Tapanuli Bagian Selatan. Sebagai racikan lokal yang sudah merakyat sejak puluhan dan bahkan ratusan tahun yang lalu menjadikan Masakan Sidempuan menjadi sebuah masakan khas yang spritnya tetap berasal dari Tapanuli Bagian Selatan yang kini aromanya mulai menyebar luas di kota-kota besar di Nusantara. Selamat menikmati sendiri.   

Menu Halal Masakan Khas Sidempuan
  1. Ikan Sale (limbat, belut)
  2. Ikan Mera (ikan jurung)
  3. Ikan Mas Bakar Madu
  4. Ikan Gulai Ikan Mas (tulang lunak)
  5. Ikan (asap) Haporas Sambal
  6. Udang Sungai Asap
  7. Bulung Gadung (Daun Ubi Tumbuk) dan Sambal Tuktuk
  8. Teri Goreng (bawang panjang)
  9. Sop Kikil (kaki kerbau)
  10. Sop Tulang Sumsum
  11. Sambal Pati (teri dan atau petai)
  12. Ikan Asam Pedas
  13. Tumis Bunga Pepaya
  14. Anyang
  15. Holat
  16. Pakkat
  17. Dan sebagainya
Sumber bacaan:
  • Asam pedas dari Sipirok (http://naulibasa-magz.com)
  • And sambal tuk-tuk for you (www.fortabagsel.com)
  • Dominasi rumah makan Padang di Medan berakhir (http://waspada.co.id)
  • Hidangan khas Tapanuli Selatan – Gurih pedas hidangan Tapanuli Selatan (www.seputar-indonesia.com)
  • Ikan madu khas Padangsidimpuan penggugah selera makan (www.liputan6.com)
  • Kejebak Batak: Lele asap ala Padang Sidempuan (http://mickimahendra.blogspot.com/)
  • Sop tulang sum-sum, ikan mas bakar, dan angin Sanggarudang (www.insidesumatera.com 
Baca juga:

Sejarah Kota Medan (13): Kerajaan Aru di Sungai Barumun, Kerajaaan Batak, Kerajaan Islam Pertama, Suksesinya adalah Kerajaan Batak Deli (di Deli Toea) dan Kesultanan Melayu Deli (di Laboehan Deli)



2 komentar:

Nur Aisyah mengatakan...

lestarikan sambal tuktuk sama sop sumsum dan ikan sale

Unknown mengatakan...

Mantap postingannya bang, lestarikan bumi tabagsel dan cirikhasnya. Izin shared ya bang. Terima kasih bang