Pasukan Belanda memasuki Wilayah Tapanuli awalnya dari Natal pada tahun 1833 dan kemudian menduduki Mandailing. Kemudian dilanjutkan ke Angkola dan Sipirok, Pada tahun 1838, Mandailing, Angkola dan Sipirok menjadi daerah 'pangreh praja' dari Resident yang berada di Air Bangis, Governement Sumatra Westkust yang berkedudukan di Padang. Selanjutnya pada tahun 1884 Wilayah Tapanuli menjadi sebuah keresidenan yang berkedudukan di Padang Sidempuan. Setelah semua wilayah Tapanuli dikuasai oleh Belanda maka pada tahun 1905 ibukota Keresidenan Tapanuli dipindah dari Padang Sidempuan ke Sibolga.
Di bawah ini ditampilkan peta Kota Padang Sidempuan yang diterbitkan pada tahun 1880--yang menjadi 'jantung' Tapanuli (bagian) Selatan pada masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar