Selasa, Januari 12, 2016

Sejarah Kota Medan (12): Tjong Yong Hian, Meninggal Mendadak Setelah Ketahuan Memiliki Dua Kewarganegaraan (China dan Nederlandsche Indie)



Tjong Yong Hian diangkat menjadi Kapten, 1893
Tjong Yong Hian lahir tahun 1855 di Kainchew (Canton). Setelah lulus sekolah, awalnya ikut membantu toko ayahnya. Tjong Yong Hian merantau ke Nederlandsch Indie (Hindia Belanda). Posisinya digantikan oleh adiknya Tjong A Fie untuk membantu sang ayah. Tahun pertama Tjong Yong Hian berada di Batavia hingga tahun 1877. Pada tahun itu Tjong Yong Hian di Pulau Onrust (pulau di teluk Jakarta) dan setelah itu pindah ke Penang.

Di kampong halaman, ayah Tjong Yong Hian dan adiknya Tjong A Fie yang membantu ayahnya di toko, berencana menyusul ke Penang setelah mengetahui Tjong Yong Hian sudah pindah ke Penang. Keluarga ini menjual tokonya di kampong halaman dan lalu merantau ke Penang.  

Pada tahun 1880 keluarga Tjong Yong Hian di Penang pindah ke Sumatra’s Ooskust di Laboehan Deli, dimana orang-orang suku Keh (Hokkian) banyak berdiam. Keluarga ini secara bersama-sama mendirikan perusahaan yang diberi nama Ban Yoea Tjong. Empat tahun kemudian (1884) Tjong Yong Hian pindah dan diangkat sebagai letnan Cina di Medan. Oleh karena Tjong Hian mendapat gaji, lalu memilih mundur dari usaha keluarga di Laboehan Deli.

Tjong A Fie sendiri pada tanggal 4 November 1885 oleh controleur Laboehan Deli diangkat menjadi letnan di Laboehan Deli. Pada tanggal 7 Juni 1886 Tjong A Fie diangkat sebagai kepala suku Keh di Laboehan Deli.



*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber tempo doeloe (utamanya koran-koran berbahasa Belanda).

Tidak ada komentar: