Baca Juga: Gus Irawan Pasaribu: Suatu Momentum Menjadi Gubernur Sumatra Utara |
Ada
dua tokoh Tapanuli Bagian Selatan yang saya kenal yang berkiprah di bidang
perbankan pada saat ini, yaitu: Darmin Nasution dan Gus Irawan Pasaribu. Mereka berdua sama-sama mulai dari status Direktur kemudian menjadi Gubernur. Darmin Nasution lahir dan menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA di Kotanopan adalah Gubernur Bank Indonesia saat ini, yang dulu menjadi senior saya
di FEUI sebagai peneliti. Pada saat saya diangkat sebagai peneliti (1991) di
Lembaga Demografi (LD), Bang Darmin ini adalah Direktur Lembaga Penyelidikan
Ekonomi Masyarakat (LPEM). Ini berarti Darmin Nasution mulai dari Direktur kemudian menjadi Gubernur. Sedangkan
Gus Irawan Pasaribu adalah Direktur Bank Sumut yang kemudian mendapat ‘gelar
baru’ dari masyarakat (yang dipopulerkan oleh TB Silalahi) sebagai Gubernur Bank
Sumut (Sumatera Utara) yang dulu menjadi teman sekolah semasa SMP di Padang Sidempuan. Ini dengan sendirinya Gus Irawan Pasaribu juga mendapat promosi dari masyarakat dari Direktur menjadi ‘Gubernur’.
***
Gus
Irawan Pasaribu, kini tengah digadang-gadang oleh masyarakat dan juga telah mempersiapkan diri secara serius untuk
menjadi Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Utara 2013. Berdasarkan opini masyarakat luas dan dengan melihat track
record-nya selama ini, Gus Irawan Pasaribu memiliki prospek dan sudah tentu tidak akan
menemui kesulitan untuk menjadi orang nomor satu di Provinsi Sumatera Utara. Gus
Irawan Pasaribu, selain masih muda (dirut bank termuda di negeri ini), pintar (mendapat
pengakuan nasional sebagai pimpinan bank yang handal di Indonesia) dan sejak
lama telah merakyat (ketua KONI Sumut dua periode), beliau juga mendapat
dukungan dari para tokoh senior Sumatera Utara dan Tapanuli Bagian Selatan. Lihat profilnya: Gus
Irawan Pasaribu: Bankir, Ketua KONI dan Pemain Sepak Bola
Saya
hanya berharap, tetaplah bekerja keras selama pencalonan, dan bekerja lebih
keras lagi ketika telah menjadi gubernur. Kita bisa bercermin dari dua tokoh
pendahulu yang menjadi Gubernur Sumatera Utara: Marah Halim Harahap dan Raja
Inal Siregar. Sekalipun keduanya berasal dari militer, tetapi keduanya cukup
berhasil, selain sama-sama menjabat dua periode, juga keduanya meninggalkan
nama baik yang tidak terlupakan bagi masyarakat Sumatera Utara di bidang
pembangunan daerah.
Marah
Halim Harahap, tidak hanya dikenal sebagai penggagas tropi Mahal Cup, juga
memiliki visi yang strategis dalam pembangunan wilayah Sumatera Utara. Dia
berhasil menata kembali politik dan keamanan di Sumatera Utara, juga membuka
perhatian nasional menjadikan Provinsi Sumatera Utara sebagai tujuan utama
pariwisata dengan melakukan revitalisasi terhadap daerah Wisata Danau Toba
dengan mengajak swasta untuk membangun hotel dan fasilitas lain yang bertaraf
internasional. Juga beliau menggagas untuk pembukaan ruang wilayah pembangunan daerah
tertinggal dengan membangun bandara perintis di Tapanuli Selatan, Tapanuli
Tengah dan Nias. Sementara, Raja Inal Siregar telah menggagas dan menanamkan
kultur pembangunan baik di perkotaan maupun di perdesaan dengan konsep pembangunan
menyeluruh yang dikenal dengan ‘Martabe’. Konsep ini direalisasikan dalam upaya untuk mempercepat laju pembangunan
di Sumatera Utara yang relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan
provinsi-provinsi utama lainnya di Indonesia.
***
Provinsi
Sumatera Utara membutuhkan pembangunan yang menyeluruh dan bergerak lebih
cepat. Karena itu, kini saatnya diperlukan figur baru. Gus Irawan Pasaribu (di DKI Jakarta bisa disebut Bang Pasaribu) cukup ideal menjadi Gubernur Sumatera
Utara dan mampu memperbaiki kebijakan dan program pembangunan gubernur-gubernur
terdahulu. Jangan lupa, spirit dari Marah Halim Harahap dan Raja Inal Siregar
dapat dicontoh dan ditumbuhkembangkan kembali untuk menuju Sumatera Utara yang aman
dan sejahtera serta lebih dikenal secara ekonomi di tingkat internasional,
khususnya ASEAN.
Semoga
sukses ‘Gusbernur’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar