*Semua artikel Sumatera Tenggara di Asia Tenggara dalam blog ini Klik Disini
Tapanuli Selatan, dulu (1956-1998) adalah sebuah kabupaten di wilayah Tapanuli, Provinsi Sumatra Utara. Dalam perkembangan jaman, kabupaten yang tergolong ‘kantong’ kemiskinan di di selatan Sumatra Utara itu menjadi mekar yang kini terdiri dari lima kabupaten/kota, yakni: Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Padang Lawas. Beberapa tahun terakhir ini, lima kabupaten/kota yang lebih dikenal sebagai Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) muncul gagasan untuk dibentuk sebuah provinsi dengan nama Provinsi Sumatera Tenggara. Sekalipun proses pengajuannya menjadi provinsi sudah di tangan DPR Pusat, namun realisasinya masih belum diketahui secara pasti.
Motivasi utama pembentukan wilayah Tabagsel menjadi sebuah provinsi hanya semata-mata untuk mempercepat proses pembangunan di wilayah ini agar terentaskan dari kemiskinan menjadi sejajar dengan sejumlah kabupaten/kota lainnya di Sumatra Utara. Indikator kelayakan wilayah Tabagsel ini menjadi provinsi karena potensi (tidak/belum tergarap sepenuhnya) sumberdaya alamnya yang terbilang cukup besar, seperti pertananian, pertambangan, peternakan dan industry.
Selain itu, keutamaan Tapanuli Bagian Selatan adalah sumberdaya manusia yang memadai dan memiliki talenta di berbagai bidang baik di level provinsi maupun nasional. Konon, dulu dan mungkin hingga kini, pendidikan telah menyedot sumberdaya financial cukup besar dari Tapanuli Bagian Selatan untuk membiayai anak-anak negeri merantau sekolah ke luar daerahnya. Akibatnya, banyak sumberdaya terkuras dari daerah ini yang tinggal hanya sisanya terlihat dimana-mana kemiskinan. Roda ekonomi Tapanuli Bagian Selatan tidak kencang berlari karena kehabisan bahan bakar financial.
Kini, resources berlebih dari anak negeri di perantauan mulai mengalir ke Tapanuli Bagian Selatan. Tapi itu tidak penting, sebab yang terpenting adalah siapa yang mampu mengelolanya yang jauh lebih penting. Tanpa ada aliran resources sekalipun dari perantauan dan hanya mengandalkan potensi daerah sudah cukup membiayai kemakmuran di Tapanuli Bagian Selatan. Yang dicari saat ini adalah satu posisi penting yakni siapa yang menjadi Presiden Direktur yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini dan harapan masa depan masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam dan sumber daya manusia di Tapanuli Bagian Selatan.
Untuk mencari siapa itu sebenarnya sungguh sulit, karena banyaknya pilihan. Selama ini kelihatannya salah pilih. Sebab selama ini, kemampuan anak-anak negeri dari Tapanuli Bagian Selatan selama ini tidaklah kurang, bahkan melimpah. Bahkan hanya posisi Presiden yang belum ada dari Tapanuli Bagian Selatan. Perhatikan daftar tokoh Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) berikut:
Presiden: ?
Wakil Presiden: Adam Malik Batubara
Perdana Menteri: 1. Burhanuddin Harahap, 2. Amir Syarifuddin Harahap
Menteri: 1. Arifin Harahap (Mendag), 2. Adam Malik (Mendag), 3. Abdul Haris Nasution (Menhan), 4. Burhanuddin Harahap (Menhan), 5. Amir Syarifuddin Harahap (Menhan), 6. Dr. Arifin Siregar (Mendag), 7. Ir. Hasjrul Harahap (Menhut), 8. Dr. Bomer Pasaribu (Menaker). 9. Adam Malik (Menlu), 10. Dr. Ir. Muslimin Nasution (Menhut), 11. Drs. Cosmas Batubara (Menpera/Menaker), 12. Sudi Silalahi (Mensesneg).
Legislatif: 1. Adam Malik (Ketua MPR), 2. Nuddin Lubis (Wakil Ketua MPR), 3. Chaeruman Harahap (Ketua Komisi), 4. Drs. Ir. Sutan Batugana Siregar, MM 5. Ramadhan Pohan.
Jenderal Besar: Jenderal Abdul Haris Nasution
Jenderal lainnya: 1. Mayjen Raja Inal Siregar (Panglima Siliwangi/Gubsu), 2. Letjen Syamsir Siregar (Ketua BIN), 3. Letjen Achmad Rivai Harahap (Ketua Kwarnas), 4. Mayjen A. Y. Nasution (Pangkostrad), 5. Mayjen Pol. Saud Usman Nasution (Komandan Densus 88), 6. Mayjen Pol MH Ritonga (Kapolda Jaya).
Bank Indonesia: 1. Dr. Arifin Siregar (Gubernur), 2. Dr. Anwar Nasution (Deputy Senior/Dekan FEUI), 3. Dr. Darmin Nasution (Gubernur), 4. Aulia Pohan (Deputy).
Gubernur Sumatra Utara: 1. Sutan Muhammad Amin Nasution, 2. Raja Junjungan Lubis, 3. Marah Halim Harahap, 4. Raja Inal Siregar, 5. Kaharuddin Nasution, 6. Abdul Hakim Harahap, 7. Sutan Kumala Pontas.
Pejabat lainnya: Baharuddin Aritonang (Wakil BPK), Dr. Mahendra Siregar (Wakil Menteri Perdagangan). Mulia Nasution (Dirjen), Ansyari Ritonga (Dirjen Pajak).
Perguruan Tinggi: 1. Prof. Andi Hakim Nasution (Rektor IPB), 2. Prof . A. P. Parlindungan Lubis (Rektor USU), 3. Prof. Chaeruddin Panusunan Lubis (Rektor USU), 4. Prof. Hermanto Siregar (Wakil Rektor IPB), 5. Prof. Syahril Pasaribu (Rektor USU).
Hukum: 1. Bismar Siregar (Hakim), 2. Adnan Buyung Nasution (Pengacara), 3. Todung Mulia Lubis (Pengacara), Indra Syahnan Lubis (Pengacara).
Bisnis: 1. Dr. Arif Siregar (CEO Inco), 2. Ir. Alwinsyah Lubis (Dirut Antam), 3. Ir. Dahlan Harahap (Dirut PTPN IV), 4. Amri Siregar (Dirut PTPN III), 5. Ir. Erwin Nasution (Dirut PTPN I), 6. Bhatara Moeda Nasution (Dirut PTPN II).
Lainnya: Banyak lagi yang belum disebut satu per satu di sini.
1 komentar:
Salam kenal bang, saya jg anak pasid dan informasi mengenai Tapsel di Blog ini sangat lengkap sekali. Sangat berguna buat saya dan banyak orang tapsel lainnya untuk menjadi bahan referensi apabila suatu saat nanti ingin ikut mengembangkan ekonomi, budaya, dan segi lainnya di daerah tapsel. Horas..
Posting Komentar