Selasa, September 11, 2018

Sejarah Padang Sidempuan (23): Siapa Nama Tokoh Nama Jalan Kota Padang Sidempuan; Tokoh Nama Jalan di Kota-Kota Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan dalam blog ini Klik Disini

Nama jalan yang ada sekarang di Kota Padang Sidempuan merupakan revisi nama jalan yang dibuat pada tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 12 Tahun 2005 tentang Nama-Nama Jalan di Kota Padang Sidempuan. Dari  228 nama jalan sesuai perda tersebut sebagian diantaranya merupakan nama baru. Nama-nama jalan tersebut merupakan nama-nama tokoh nasional dan tokoh daerah.

Peta Kota Padang Sidempuan, 1883
Tokoh-tokoh nasional seperti Jenderal Sudirman tentu saja sudah diketahui dengan baik, karena riwayat panglima pertama Indonesia ini sudah ditulis dalam berbagai versi. Namun tokoh-tokoh daerah di Padang Sidempuan yang ditabalkan menjadi nama jalan ternyata tidak banyak yang mengenalnya. Itu semua karena kurang terinformasikan dengan baik. Lagi-lagi, ternyata memang tidak mudah mengumpulkan data dan informasi mereka.

Pepatah mengatakan ‘tak kenal maka tak sayang’. Untuk mendekatkan nama-nama tokoh daerah Padang Sidempuan kepada warga Kota Padang Sidempuan perlu nama-nama tokoh tersebut disosialisasikan. Lantas, siapa tokoh-tokoh Padang Sidempuan tersebut yang namanya menjadi nama jalan tersebut. Pertanyaan ini tentu saja masih menarik pada masa kini. Artikel ini mendeskripsikan riwayat singkat mereka. Mari kita telusuri kisah mereka satu per satu.

Baginda Raja Sojuangon

Baginda Raja Sojuangon diangkat pemerintah tahun 1924 sebagai sebagai pencatat (Griffier) di rapat (pengadilan pra-Landraad) di Padang Sidempoean (De Preanger-bode, 20-07-1924). Hasan gelar Baginda Radja Sodjoeangon dipindah ke Medan sebagai Adjuct Griffier di Landraad Medan (De Sumatra post, 09-11-1927). Terhitung sejak 8 Juni 1928 Hasan gelar Banginda Radja Sodjoeangon diangkat sebagai Griffier kelas-3 di Landraad Bindjei (De Sumatra post, 27-06-1928). Baginda Sodjoeangon menjadi kandidat dewan kota (gemeenteraad) Medan (De Sumatra post, 17-06-1930).

Dari lima anggota dewan kota Medan yang terpilih dua orang berasal dari Padang Sidempoean yakni Baginda Radja Sodjoeangon dan Abdul Hakim Harahap. Kelak, pasca pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, Abdul Hakim Harahap diangkat sebagai Gubernur Sumatra Utara pertama (1951-1953).

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Tidak ada komentar: